Senin, 25 Agustus 2008

Komunikasi Lintas Budaya

Ada hal menarik yang ingin saya ceritakan kepada para pembaca sekalian. Pada semester pendek ini, saya memperoleh mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya (KLB). Awalnya saya berfikir untuk apa mengikuti kelas KLB?? Tetapi setelah melewati beberapa kali pertemuan, saya berfikir penting sekali mengikuti kelas KLB. Hal ini ternyata akan menentukan apakah saya dapat berkomunikasi dengan baik kepada seluruh khalayak dari segala suku bangsa. Untuk itu penting mempelajari kebudayaan di setiap daerah. Bagaimana pun juga, seorang Public Relations (PR) yang berhasil adalah mereka yang dapat mengkomunikasikan pesannya dengan baik kepada seluruh khalayak.

Terlebih lagi mulai tahun 2010, banyak orang asing yang masuk ke perusahaan di Indonesia. Untuk itu, mulailah dari sekarang mempelajari budaya yang ada di negeri sendiri dan negeri orang lain, sehingga pada saat kita berkomunikasi dengan mereka tidak mengalami culture shock. Sukses terus di pekerjaan Anda dan jangan pernah untuk berhenti berusaha. GBU..

Rabu, 25 Juni 2008

Trik Kerja PR dengan Media Onlline

Tahukah Anda bahwa menjadi seorang PR professional tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan. Bob Weinstein dalam bukunya yang berjudul Your Career in Public Relations menungkapkan untuk bekerja di bidang PR diperlukan bakat, kemampuan dan kestabilan emosi. Dapat juga diartikan bahwa seorang PR harus mampu melakukan berbagai macam pekerjaan, mulai dari A sampai Z.

Untuk itulah seorang PR harus memiliki trik agar pekerjaan yang begitu banyaknya dapat terselesaikan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini, yakni media online yang dapat meringankan pekerjaan PR. Dengan media online, PR dapat menghemat waktu dan tenaganya untuk melakukan hal yang lain. Sebagai contoh : Press Conference ataupun Komunikasi dengan khalayak yang dapat dilakukan menggunakan Cisco TelePresence yang dikeluarkan oleh Cisco System, e-newsletter , membuat film documenter/audio visual atau melakukan publikasi menggunakan youtube.com , blog sebagai sarana komunikasi 2 arah dan pembentukan image. Sebagai seorang PR, harus selalu mengikuti perkembangan teknologi.

Semoga bermanfaat..

Rabu, 18 Juni 2008

Syarat Seorang Praktisi PR

Sebagai salah satu akibat dari pesatnya kemajuan teknologi yang mampu mengubah kehidupan masyarakat, Public Relations (PR) telah menjadi fenomena yang mutlak dibutuhkan keberadaannya oleh setiap perusahaan. Menanggapi semakin tingginya perusahaan membutuhkan jasa seorang Public Relations, untuk itu pula kriteria seorang praktisi Public Relations juga perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan agar kedepannya, keberadaan PR dalam suatu organisasi dapat memberikan citra positif di mata khalayknya.

Untuk itu, mari kita ulas beberapa persyaratan mendasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang Public Relations :

1. Kemampuan Berkomunikasi

Seni berkomunikasi memberi arti kemampuan seseorang untuk dapat “mendengarkan” yang sama baiknya dengan kemampuan untuk “berbicara”. Dalam hal menyampaikan pesan, terkadang kita memiliki kendala agar pesan tersebut mudah untuk dimengerti. Hal yang perlu kita perhatikan adalah kita dapat menggunakan perkembangan teknologi audiovisual untuk membuat seseorang menyukai informasi yang disampaikan.

2. Kemampuan Mengorganisasikan

Kemampuan mengorganisasikan dapat diartikan sebagai kemampuan mengantisipasikan permasalahan yang akan terjadi. Selain itu dapat diartikan juga sebagai kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya sampai selesai, termasuk perincian anggarannya. Keseharian PR selalu terisi dengan berfikir, merencana, membuat anggaran, negosiasi, evaluasi, membuat laporan, dan sebagainya.

3. Kemampuan Bergaul

Kemampuan bergaul ditunjukkan dalam bentuk kemudahan dan keluwesan memasuki pergaulan dalam masyarakat, memiliki toleransi yang cukup dan selalu berusaha memahami orang lain. Hal yang harus diingat oleh seorang PR adalah dalam melakukan kerjasama/hubungan dengan berbagai macam orang, tidak selamanya dapat menyetujui atau menyukai sikap dan gagasan dari seorang PR. Apapun yang terjadi, seorang PR akan selalu berhadapan dengan berbagai sifat orang.

4. Kepribadian yang jujur

Tidak ada seorang PR yang bekerja efektif tanpa dirinya dapat diterima sebagai orang yang memiliki pribadi yang jujur dan dapat dipercaya. Kebenaran-kebenaran informasi yang dapat disampaikan akan menimbulkan rasa hormat orang lain terhadap dirinya maupun profesinya.

5. Imajinasi yang kuat

Praktisi PR haruslah seorang yang penuh gagasan atau ide-ide, mampu memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi, mampu menyusun rencana-rencana, dan dapat mengembangkan imajinasinya untuk mampu menciptakan kreativitas kerjanya.


Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. Biarlah hal ini dapat memotivasi kita untuk menjadi seorang praktisi PR sebagaimana mestinya.

Senin, 16 Juni 2008

Mencari PR Sesungguhnya

Saya teringat ketika melihat info lowongan pekerjaan di berbagai surat kabar ibukota. Ada beberapa hal yang membuat saya sedih dan sangat disayangkan, apabila saya menemukan beberapa perusahaan membutuhkan seorang PR dengan kriteria lulusan SLTA atau sederajat, usia 18-25 tahun, penampilan menarik&proporsional, dengan benefit penghasilan dan komisi yang menjanjikan, dan lain sebagainya. Pada saat saya membaca info lowongan pekerjaan seperti itu, dalam pikiran saya apakah kriteria PR seperti ini yang mereka cari? Mengapa kriteria yang diberikan tidak sesuai dengan kriteria PR sesungguhnya? Bahkan hanya dengan bermodalkan penampilan fisik yang menarik, seseorang (khususnya wanita) dapat disulap menjadi seorang PR. Apakah seorang PR hanya dilihat dari penampilan fisiknya saja? Saya juga tidak memungkiri apabila memang benar seseorang dengan tamatan SLTA bisa menjadi PR prefesional. Akan tetapi, apabila dilihat sampai sekarang ini saja, saya masih harus banyak belajar banyak tentang ilmu PR walaupun saat ini saya berstatuskan mahasiswi PR di sebuah universitas di Jakarta. Lalu bagaimana dengan perusahaan yang hanya melihat seorang PR hanya cukup bermodalkan ijazah SLTA? Apakah hal ini tidak akan menimbulkan kontroversi di dunia PR? Atau ada juga yang mengartikan PR dalam konotasi negatif.

Sebagai calon PR, saya ingin sekali mengubah pandangan negatif tentang sosok PR yang seperti itu, sebagaimana pekerjaan PR dalam memulihkan nama baik perusahaan.
Bagi para perusahaan yang membutuhkan seorang PR, saya berharap dapat mencari PR yang sesungguhnya, karena menjadi PR profesional tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dan kembali lagi ini adalah sudut pandang yang saya perhatikan dan nilai. Tidak menutup kemungkinan orang lain memiliki pandangan yang berbeda dan saya sangat menghargai itu.

Mari kita menjadi seorang PR profesional yang sesungguhnya.

Thanks & Regards

Jumat, 13 Juni 2008

1001 Alasan Memilih Public Relations

Beberapa tahun belakangan ini, dapat kita lihat bahwa semakin banyak calon mahasiswa/i yang tertarik untuk memilih jurusan Public Relations, yang nantinya akan menjadi bidang pekerjaan mereka. Selain itu semakin banyak pula universitas yang membuka Fakultas Ilmu Komunikasi, khususnya Public Relations. Termasuk salah satunya adalah saya yang memilih jurusan Public Relations sebagai bidang pekerjaan nantinya. Alasan saya memilih Public Relations adalah saya sebagai individu yang senang berbicara dengan orang lain, kemudian saya berfikir mengapa tidak kebiasaan saya berbicara dengan orang lain menjadi pekerjaan yang bermanfaat bagi saya dan orang lain. Selain itu keinginan untuk memperbaiki gaya berkomunikasi, yang memotivasi saya untuk yakin memilih jurusan Public Relations.

Sepanjang saya menjalani perkuliahan, saya tidak pernah menyesal telah memilih jurusan ini, karena saya sungguh menyukainya. Banyak hal-hal yang dapat saya lakukan nantinya apabila menjadi seorang PR. Di samping itu, sebagai calon PR profesional, akan menjadi kebanggaan tersendiri apabila dapat membentuk image positif di mata khalayak, sehingga perusahaan memiliki good reputation. PR diibaratkan sebagai ujung tombak suatu perusahaan, karena PR mewakili perusahaan dalam menyampaikan pesannya kepada khalayak dan sebaliknya.

Dari keterangan di atas, dapat dilihat bahwa profesi PR sangat menjanjikan, dan hal ini yang dilihat oleh berbagai universitas bahwa perlu sekali setiap universitas memiliki jurusan Public Relations, layaknya perusahaan membutuhkan PR.

Adakah pendapat dari rekan-rekan lainnya seputar 1001 alasan memilih Public Relations?? Karena pendapat teman-teman sekalian yang membuat saya memperoleh banyak pengetahuan.

Thanks Lotz..